Konon, plered
adalah pusat Kerajaan Mataram. Pleret adalah bekas ibu kota Mataram pada masa
Amangkurat 1. Terlahirnya Kraton Pleret juga dikatakan karena keegoisan seorang
anak yang tidak mau tinggal dengan ayahnya. Plered banyak menyimpan kisah-kisah
tragis yang mengagumkan. Diantaranya kisah cinta Nyai Truntum (Ratu Malang).
Kisah cinta yang tragis ini membutuhkan tumbal yang kelewat batas.
Kini, Kraton Pleret hanya menyisakan situs
sumur gumuling yang terletak di Dusun Kedaton, reruntuhan benteng kraton, situs
makam Ratu Malang, situs kedaton, dan tanah-tanah tinggi bekas tanggul. Pusat
Kerajaan Mataram ini juga meninggalkan beberapa nama yang dimiliki oleh
dusun-dusun seperti Kedaton, Keputren (tempat para putri), Kauman (tempat ahli
agama), Segarayasa (laut buatan), Pungkuran (belakang kraton), Gerjen (tempat
abdi dalem gerji), Sampangan (tempat Pangeran Sampang).
Situs yang masih cukup lengkap adalah makam
Ratu Malang. Situs ini terletak di Gunung Kelir. Dahulu, Susuhunan Amangkurat
bertitah agar dicarikan wanita cantik. Pangeran Blitar mencalonkan Nyi Truntum,
putri Ki Wayah. Namun, ternyata Nyi Truntum sudah mempunyai suami yaitu Ki
Dalem, seorang dalang wayang gedok. Susuhunan tidak peduli, bahkan saat ia
mengetahui bahwa Nyai Truntum sedang hamil. Susuhunan tetap menjadikanya istri
dan diberi gelar Ratu Wetan. Susuhunan sangat mencintainya dan melupakan
istri-istri lain. Maka dari itu, Nyi Truntum dijuluki Ratu Malang yang berarti
ratu yang menghalangi istri lainya.
Setelah Ratu Malang melahirkan, Susuhunan
semakin mencintainya. Kemudian ia menitahkan untuk membunuh mantan suami Nyi
Truntum yang membuat Nyi Truntum sangat sedih. Kemudian dia jatuh sakit dan
meninggal dengan gejala yang aneh. Susuhunan mencurigai istri dan
selir-selirnya meracuni Ratu Malang. Mereka semua dikurung oleh Susuhunan
sampai mati kelaparan. Ratu Malang dikuburkan di Gunung Kelir. Susuhunan
melarang siapa pun menutup kuburanya. Siang malam ia menunggui lahad yang
terbuka itu. Kerajaan menjadi kacau. Susuhunan baru mau kembali ke Kraton
Pleret setelah bermimpi bahwa Ratu Malang telah kembali kepada mantan suaminya.
Jenazah Ratu malang kemudian didapati membusuk pada keesokan harinya.
Susuhunan Amangkurat 1 terkenal dengan sifat
kekanak-kanakan dan tidak berfikir panjang. Susuhunan gampang sekali
menjatuhkan hukuman mati kepada siapa pun yang dianggap bersalah atau
menghalangi kehendaknya. Tidak peduli itu saudaranya, mertuanya, inang, abdi
dalem keputren, dan rakyatnya.
Begitulah, Plered adalah pusat kota Mataram
yang banyak menyimpan kisah pilu. Kraton Plered pun runtuh secara mengenaskan.
Kini, Kraton Plered hanya menjadi sebuah kecamatan di Kabupaten Bantul.
1 komentar:
Pantas bahasanya lebay, tidak sesuai cara penulisan yang benar.
Posting Komentar